SAJAK YG DIJANJIKAN

TINTA TAKDIR

Aku menyusun langkah memahat bumi mencari erti,
Menyusun jari melenggokkan pena mencari erti,
Memerah keringat daya fikir mencari erti,
Namun pengertian hanya ungkapan takdir tiada ertinya,

Jasad aku dan jiwa aku hanya beraruskan takdir,
Diatur, dicatur atas apa yang tertulis,
Maha Besar yang berkuasa atas kerdilnya tubuh aku,
Di sisiNya siapalah aku,

Zarah-zarah dosa dan pahala,
Memimpin nafsu dan iman yang ternoda,
Menitip sebuah kehidupan diluar batasNya,
Tinta takdir menulis kehidupan yang nyata,

Aku terus mengalun rentak coretan hidup,
Menggubah irama lenggok pena sebuah takdir,
Mengubah warna tinta takdir agar bercahaya,
Mengiringi sebuah perjuangan aku anak desa,

(Nukilan : Alaz Alang)

Itulah sajak yang dapat aku ilham untuk diri aku yg amat kerdil di atas pentas yang maha luas.


0 Responses

Post a Comment